Bromo

 Selamat tahun baru 2021!!!

Sudah tahun baru lagi aja ya.. Alhamdulillah dikasih sehat melewati 2020. Semoga pandemik ini segera berakhir dan bisa mulai hari tanpa kekhawatiran lagi. Aamiin..

Desember lalu tiba-tiba kita pengen ke Bromo. Mau ajak adek Reza buat ngerasain suhu dingin di gunung. Seperti biasa, kalau di Bromo jam 3 pagi kita sudah jalan ke penanjakan. Sebelum ke atas kita ke Musholah dulu buat nungguin adzan subuh. Teman-teman kalau mau lihat sunrise jangan lupa subuhan dulu ya.. Soalnya kalau sudah di posisi menanti sunrise biasanya ga akan beranjak karena sudah ga sabar menyaksikan keindahannya. Hehe.. Dari adzan subuh ke sunrise itu masih ada jarak waktunya. Jadi segera sholat setelah adzan biar ga ketinggalan momen matahari terbit yaa..

Unfortunatelly, cuaca tidak mendukung untuk kita liat sunrise saat itu. Waktu subuh mulai hujan gerimis. Suhu di 9dercel dengan kabut tebal. Sebelum sampai puncak penanjakan pun kita sudah sadar semua serba putih tertutup kabut, kita berasumsi tidak akan bisa melihat matahari terbit. Kami memutuskan untuk menunggu di warung sambil menghangatkan diri dengan teh hangat, tidak lupa gorengan hangat juga tentunya.

Setelah perut terasa lebih nyaman dan cuaca lebih terang, kita lanjut ke puncak penanjakan. Sampai di atas kita tetap saja terkejut dengan pemandangan serba putih. Walaupun yang terlihat hanya kabut putih, tapi aku masih takjub melihatnya dan merasa seperti sedang di atas awan negeri dongeng. Kami hanya sebentar di puncak. Yang dinanti (sunrise) ga akan terlihat dan anak-anak menggigil karena angin yang super dingin. Air embun yang dibawa angin itu jadi berasa salju. Hehe..

Oh ya, di penanjakan tidak terlalu banyak orang. Protokol kesehatan masih terjaga karena kita tetap jaga jarak dengan orang lain. Jumlah orang yang datang jauh lebih sedikit dibandingkan saat tidak pandemik. Yang aku tahu kuota pengunjung memang dibatasi setiap harinya selama pandemik. Kalau waktu normal, semua lokasi Bromo penuh dengan orang.

Yang bisa dilihat dari puncak penanjakan hanya pohon yang terdekat.

Anak-anak kedinginan.

Kita dengan background kabut 🙂

Sunrise itu magical moment banget buat aku. Setiap lihat sunrise pasti ga pernah berhenti mengucap syukur dan memuji kebesaran Allah atas keindahan yang disuguhkannya. Matahari terbit seperti menjanjikan harapan baru. Seolah mengajarkan semangat dan damai yang harus diciptakan untuk menjalani hari.

Cuaca yang belum cerah bikin kita singgah di warung lagi nih. Lagi-lagi teh hangat yang kita cari, tapi kali ini temannya indomie kuah doong.. Kami hanya menjalankan itinerary yang dibuat ; turun dari puncak, wajib makan mie dengan kuah hangat :D

Lagi nunggu teh anget nih..

Sepertinya kami pengunjung terakhir yang turun dari puncak, karena kami menghabiskan waktu cukup lama di warung. Tujuan kami selanjutnya ke bukit teletubbies, jadi masih terlalu dini untuk turun. Kami sengaja ga ke kawah Bromo karena puncak kawah tidak terlalu lebar. Menurutku sih tidak aman untuk anak-anak, apalagi anakku masih toddler. Lagipula melewati tangga dan tempat berdiri di kawah yang tidak lebar dikhawatirkan tidak bisa menjaga jarak aman dengan pengunjung lain. Selain itu, karena kita orang tuanya males jalan dan naik tangga yg melelahkan itu. Hahahaha..

Di bukit teletubbies gerimis lagi ternyata. Dengan angin yang bikin adek Reza freezing. Lagi-lagi kabut menghalangi pemandangan. Kita jadi ga bisa foto piknik ala-ala gitu kan jadinya (cedihhh :'C)

Bunda ga bisa foto landscape deh.. Foto ala piknik di bukit teletubbies terpaksa dicoret dari list. Hiks..Kita juga jadi ga bisa lama-lama karena dingin bangettt. Bbrrrr..

Kakak sewa kuda untuk foto di bukit teletubbies

Nah, waktu di pasir berbisik sudah mulai terang, walaupun masih berkabut juga dan pasirnya basah. 

Foto di pasir berbisik

Harus lebih sering foto berdua nih.. Banyaknya foto anak-anak aja. Hehe

Disini anak-anak mulai nyaman dengan udaranya. Bisa berlari dan bermain pasir walaupun pake kaki aja. sama bunda ga boleh pake tangan soalnya. Hahaha..

Dan selesai sudah petualangan kami menembus udara dingin di suhu 9dercel ini. Lumayan seru dan mengesankan. Sampai saat ini anak-anak masih mengingat momen menggigil dan membeku mereka. Sebenarnya rencana ke Bromo itu sudah tercatat dalam memori aku sejak pertama kali aku ke Bromo bareng suami. Anak-anak wajib aku ajak ke Bromo walaupun mereka sebenernya belum ngerti juga sih. Hehe.. Umur 1,5 tahun Kakak ke Bromo dan adik di umur 2,5 tahun. Senang kalau mereka punya foto memori  yang sama buat kenangan mereka besar nanti.


Oh ya, kalo mau cari info Bromo kalian bisa cek ke Instagramnya di sini. Kalian bisa klik link di akun tersebut untuk booking online dan kalian bisa liat berapa kuota yang sudah terisi setiap harinya.

Menurutku ke Bromo itu bagus di akhir februari - april. Karena sekitaran masih hijau dan suburrrr, rimbun banget sisa-sisa musim hujan. Udaranya pas, masih dingin tapi ga bikin freezing. Belum terik banget gitu.. Puas kalau mau sightseeing. Apalagi pas penanjakan, lihat desa di bawah yang habis sunrise masih tertutup kabut tipis, masyaallah indahnya..

Tapi digunung mah musim panas juga tetap adem sih 😆


Kalau sudah mulai hujan kabutnya tebal, jadi semua tertutup kabut. Di penanjakan ga bisa liat matahari terbit, apalagi Bromonya. Ke kawah basah, bukit teletubbies berkabut dan basah banget. Pasir berbisik basah. Ga aesthetic gitu lohh kata anak-anak zaman sekarang, dan kita jadi ga bisa denger suara pasirnya bisik-bisik 😋

Kalau kering pasirnya keren apalagi pas diajak kebutan pakai hardtop, seru abis! Mau foto-foto kurang bagus, pemandangannya ga dapet, tapi enak aja sihh dinginnn.. tetap indah baangett kalau mata yang melihat. Kamu rekam aja buat memori hidup kamu..hehe


Pintu masuk paling enak dari probolinggo. Perjalanan bisa lihat pemandangan bagus, jalan ga terlalu berbelok-belok seperti lewat pasuruan. Kalau pintu masuk dari malang aku belum pernah..

Terus parkirnya yang paling atas, yang kalau mau ke kawah sebenarnya bisa jalan aja.

Dan, semoga dapat driver hardtop yang seru. Yang bisa nunjukin spot-spot bagus untuk foto, yang bisa ngajak keliling pasir berbisik sambil kebut, jadi debu semua seperti lagi balapan di film-film gituu 🤭🤣


Bonus foto-foto dari Bromo nih.. foto kita dari beberapa tahun lalu..

Chasing sunrise is a beautiful thing that makes you grateful and peaceful -inerossylien.
Sumber : 
 IG @inerossy 

Breathtaking view dari penanjakan yang kami ambil beberapa tahun lalu.
sumber : IG @inerossy

Desa-desa yang masih tertutup kabut. Sumber : IG @inerossy 

Gunung Batok yang menyembunyikan gunung Bromo. Sumber : IG @inerossy 

Gunung Bromo. Sumber : IG @inerossy 

Kawah Bromo. Sumber : IG @inerossy

Tangga menuju kawah Bromo. Sumber : IG @inerossy 

Kapan-kapan kamu juga harus sempatin ke kawasan Taman Nasional Bromo kalau lagi di Jawa Timur yaa..

Comments

Popular posts from this blog

Hotel dengan View Cantik di Probolinggo

gurame asam manis

Liburan ke Rumah Hobit di Farmhouse