Liburan ke Rumah Hobit di Farmhouse


Siapa yang belum tahu Farmhouse? Aku rasa sudah banyak orang tahu tempat wisata yang baru dibuka awal Desember 2015 lalu ini. Apalagi orang Bandung, dipastikan lebih dari 90% warganya sudah pada tahu tempat wisata menarik ini. Enggak bisa dipastiin sih, karna ga survei secara langsung. Hihi.. Hanya saja, saat bertanya pada teman-teman di Bandung tempat apa yang wajib saya kunjungi saat ke Bandung, mereka semua mengusulkan Farmhouse ini. Jelas penasaran doongg.. Apalagi lokasinya ga begitu jauh.
Ya, Farmhouse beralamat di Jalan Raya Lembang no. 108. Adikku yang masih kuliah di UPI pun mengajak saya kesana. Kita, tinggal manjat dikit! (Ini lebay :p)

Dari informasi mbah Gugel, Farmhouse ini mulai buka jam 9 pagi. Jam 7 pagi kita sudah keluar rumah. Kok pagi banget? Maklum, kita perginya dari ciwastra. Dijemput sama om Agung baik hati yang mau mengantarkan kami keliling seharian itu.
Ringkasnya, Jam 9 kurang sedikit kita udah berada di depan Farmhouse yang ternyata belum membuka gerbangnya untuk menyambut kedatangan kami, turis interlokal ini. Hehe.. Kami menepikan mobil di pinggir jalan, dan beberapa saat kemudian Gerbang dibuka. Sayangnya saat giliran mobil kami mau belok masuk lokasi yang letaknya -kalo dari jalan Setiabudi- di kanan jalan itu, pak polisi menutup jalan. Mulai macet, Boss!

Kami harus memajukan mobil sekitar 20 meter hingga akhirnya bisa memutar balik ke jalur kanan. Rasanya lega saat sudah bisa putar balik ga terlalu jauh dari lokasi. Masalahnya, jalur dari arah atas pun sudah mulai padat.
Jalan Raya Lembang ini hanya ada 2 jalur biasa yang tidak lebar. Jika jalur kiri antri untuk belok kanan masuk ke lokasi Farmhouse, maka jalanan akan sangat tersendat. Harus ada petugas yang mengatur agar lalu lintas tetap jalan walaupun tidak lancar. Hehe.. Ya seperti yg saya sebutkan tadi, pengemudi dari arah Jalan Setiabudi harus jalan terus ke atas dan mengupayakan untuk putar arah, masuk ke jalur sebelah kanan. Jadi, kalo mau masuk lokasi Farmhouse tinggal belok kiri. Karena kalo semua antri dari arah Jalan Setiabudi, akan menghalangi jalur yg turun dari arah lembang, dan itu akan menyebabkan macet parah.

Dan sekarang kita antri lagi untuk menukarkan tiket masuk dengan sosis bakar atau susu murni. Oiya, belum kasih tau Harga Tiket Masuk - nya yaa.. Untuk masuk ke Farmhouse dikenakan HTM senilai Rp 20.000,- per orang. Biaya parkir Rp 10.000,- untuk mobil, dan Rp 5.000,- untuk motor.
Jangan lupa tukar tiket masuknya dengan sosis bakar atau susu murni. Apa sebelumnya ada yang ngebatin HTM nya mahal? Jadi, ga mahal dong yaa.. Worth it banget menurut aku. Sosisnya, kalo orang Jawa Timur bilang, ginuk-ginuk. Dan susu murninya segar dengan kemasan yang oke banget. Dua-duanya enak! Anakku yang 2 tahun ini kebagian sosis jatah bundanya dan susu murni jatah ayahnya. Wuihh, enak banget sihh afiyahkuu. Hihi.. Oiya, kemarin afiyah ga kena biaya masuk lohh.. Aku ga nanya sih yang kena HTM mulai usia berapa. Emang biasanya di tempat wisata begini anak 2 tahun masih belum dikenakan biaya sih yaa..
Farmhouse buka dari jam 9 pagi sampai jam 9 malam saat weekdays, dan saat weekend buka jam 9 pagi sampai jam 11 malam.
Susu Lembang Farmhouse
Sudah dapat sosis dan susunya? Saatnya berkeliling..
Kami mulai masuk ke jalan setapak yang di depannya ada tanda masuk bertulis "IN". Bagian kiri jalan setapak ini dibatasi dengan akar-akar pohon tua yang disusun rapi sesuai jalur jalan, ini menarik sekali menurutku. Bagus sebagai background untuk berfoto. Di sepanjang jalan ini terdapat banyak kursi untuk duduk. Ayah dan fiyah bisa duduk dulu sambil nungguin bundanya foto-foto. Hehe..

Sampai di sudut jalan terdapat bangunan dengan desain mini yang akan menarik kamu untuk berhenti sejenak dan berpose. Namanya "Peony & Pine". Disini kamu bisa membeli souvenir-souvenir cantik yang dijual. Sayang di dalam ruangan tidak boleh difoto. Karena ga boleh difoto kami tidak masuk kedalamnya. Sssstt, ternyata di belakang bangunan ini terdapat jembatan cinta yang kayak di korea itu lohh.. Nyesel deh ga masuk :(
Aunty Ica & Om Agung di depan Peony & Pine
Melanjutkan perjalanan, terdapat bangunan klasik yang digunakan sebagai tempat menjual souvenir juga. Tentu saja ruangannya jauh lebih luas dari rumah mini sebelumnya, dan tetap tidak boleh mengambil gambar. Aku kan orangnya, kadang-kadang, taat aturan. Liat gambar no camera, langsung bete, eh salah, langsung power off-in kamera. Hihi..
Bangunan-bangunan disini didisain ala eropa klasik yang sangat terasa. Selain tempat menjual souvenir, bangunan klasik lainnya merupakan cafe dan restauran dengan interior masing-masing yang tentu saja menarik. Semuanya bagus.
Suasana Farmhouse Susu Lembang
Pemandangan dari Farmhouse
Capture by Ica

Bangunan ruang informasi
Air terjun mini di Farmhouse
Sudah tahu kan kalo Farmhouse terkenal dengan rumah Hobit-nya? Kami ga mau ketinggalan untuk foto di depannya. Dan antrian disini sudah panjang! Sambil nunggu tour guide kami -om agung & onty ica- antri, ayah dan afiyah main dengan kelinci yang ada di area petting zoo. Kelincinya besar-besar, mungkin namanya kelinci anggora kali yah.. Karena bulunya tebal kayak kucing anggora. Ups, saya ga tahu jenis-jenis kelinci :D
Sayangnya pas mau difoto, kelincinya diambil mau dimandiin katanya. oiya, di Farmhouse ini ada beberapa burung cantik juga loh.. Ada juga beberapa domba yang bisa kamu kasih makan langsung. Awas loh, jangan kasih jajan sembarangan yaa! Coba aja minta makanannya sama penjaga.

Foto di depan rumah Hobit. Capture by Agung

Oiya, ada Juice Bar bernama "Bright On" yang lantai atasnya tempat penyewaan kostum ala eropa kuno. Harga sewa bajunya Rp 75.000,-. Dipinjemin payung atau keranjang yang isinya bunga tulip artifisial. Lucu deh..
Pengunjung yang menyewa kostum untuk berfoto
Seru ya main ke Farmhouse Susu Lembang. Semua sudut bagus untuk kamu foto selfie. Beneran deh! Kalo aku liat dari foto orang yang lebih dulu datang ke sini, sepertinya disain tempat wisata ini belum final. Buktinya, dari beberapa foto teman yang sudah kesini sebelumnya ada beberapa hal yang berubah. seperti lapangan dan tanaman-tanaman yang sekarang sudah di pagar dan rusa yang sebelumnya berada di atas gedung depan sekarang berada di atas rumah hobit. Dan ada beberapa bangunan yang masih dalam proses pembuatan.

Untuk parkirnya, jangan khawatir. Parkirannya cukup luas kok. Cukup untuk menampung beberapa bus pariwisata dan puluhan -mungkin hingga seratusan- mobil dan motor. Di pinggir jalan sekitar Farmhouse banyak orang menawarkan parkir loh.. Mungkin karena tempat wisata ini masih penuh diserbu wisatawan sehingga jalanan macet dan dimanfaatkan warga untuk menyewakan sedikit lahannya untuk parkir. "Mending parkir sini aja deh, daripada lama di mobil. Tinggal jalan dikit", mungkin begitu pikir mereka.
Sebagian lahan parkir Farmhouse
Bandung itu hari biasa aja udah penuh dimana-mana, apalagi weekend. Apalagii long weekend atau masa liburan. Jadi kalo mau ke tempat wisata perginya dari pagi. Tempat wisata buka, kita udah ready depan gerbang. Kalo pulangnya juga ga mau kena macet, jangan terlalu lama di lokasi. Kalo dari pagi sampe sore, duh, adek lelah Bang. Hihi.. Jadi, waktu pulang pun nyantai, karena ga kena arus wisatawan pulang dan jalur macet masih yang menuju tempat wisata. So, bubye macet!!

Selamat berlibur..

Comments

  1. Asiik jalan-jalan terus nih Mba' Fiyah.. ����

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alhamdulillah ini pas ke bandung kemarin tante :)
      tante juga sama uwais jalan2 terus kann..hihi

      Delete
  2. pengen sosis bakar nya lagi sma susu murninyaah

    ReplyDelete
  3. Lohh ini siapa iniii siapa inii?? :p
    Hayuk yah kesana lagi berarti :D

    ReplyDelete
  4. Pingin banget kesitu mba, belum kesampean uwwoooo :/

    ReplyDelete
  5. Asyik banget ya, Mbak. Semua spot bagus buat foto2 kayaknya :)

    ReplyDelete
  6. Asyik banget ya, Mbak. Semua spot bagus buat foto2 kayaknya :)

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Hotel dengan View Cantik di Probolinggo

gurame asam manis